Friday, June 24, 2016

Kopi Kok Tong Makin Tua Makin Jadi




















Bagi Anda yang mau menikmati kuliner di Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, jangan pernah melewatkan kedai kopi Kok Tong. Kedai kopi yang sudah ada sejak 1925 itu, didirikan pertama kali oleh Lim Tee Kek, lelaki berdarah Tiongkok. Kedai ini mudah dijumpai dan terletak di sekitar jalan Wahidin dan jalan Surabaya, di pusat kota terbesar kedua di Provinsi Sumatera Utara setelah Medan ini. 

Sekarang Kedai kopi ini ditangani oleh generasi ketiga dari Lim Tee Kek yakni Paimin Halim atau sering dipanggil Aktiong (53). Sebelum Aktiong, usaha ini dijalankan oleh Lim Kok Tong, ayah Aktiong. Lim Kok Tong adalah anak dari Lim Tee Kek. Nama kedai Kok Tong diambil dari nama Lim Kok Tong. Kok Tong dalam bahasa Tiongkok memiliki arti ‘orang timur.’























Jika Anda berada di Kota Siantar, rasanya tidak lengkap tanpa menikmati rasa seruput kopinya.  Namun tidak usah kawatir, kini kedai kopi Kok Tong ini sudah mulai menasional. Di Siantar sendiri sudah ada empat gerai kopinya. Selain di Siantar, kedai ini juga sudah ada di Medan, Padang Sidempuan, Sibolga, Pekanbaru, Bagan Batu (Riau) dan bahkan di Jakarta juga sudah ada.

Makin tua makin jadi, itulah perumpamaan yang pantas kita sematkan untuk kedai kopi tua ini.
Cita rasa kopi sejati Kok Tong ini menurut Paimin didapat dari biji kopi robusta yang banyak ditanam di dataran tinggi Simalungun. Biji kopi ini diolah secara klasik, manual, dan tanpa alat mesin. Kalau Anda memesannya, maka akan disuguhkan segelas kopi lengkap dengan gelas bermerek Kok Tong dan tanpa ampas. Rasanya kental, pekat dan rasa pahitnya nendang banget. Anda tinggal membubuhkan gula dan mengaduknya dan akan terlihat buih putih kecoklatan. Rasanya nikmat tiada tara. Benar-benar cita rasa robusta yang tiada duanya. Para penikmat dan pecandu kopi, harus mencoba kopi ini. Tapi entah mengapa nama kopi Kok Tong ini belum setenar kopi Sidikalang dan kopi Gayo. Pemerintah daerah setempat masih setengah hati membuat kopi ini menjadi ikon dari daerah yang berjarak 128 km dari Kota Medan.
























Mengenai harga tak perlu takut. Segelas kopi Kok Tong hitam dibanderol seharga Rp 8.000 dan harga kopi susu Rp 12.000. Yang unik lagi di kedai ini adalah Anda harus membayar lebih dulu kopinya, baru bisa dilayani. Tidak seperti kedai lainnya, selesai minum baru bayar.
Bagi Anda yang tidak sempat minum di kedai ini, tersedia juga kopi Kok Tong bubuk yang sudah dikemas dalam kotak berbagai ukuran. Harganya juga gak mahal. Mulai dari Rp 20.000 sampai Rp 40.000 per kotaknya.

No comments:

Post a Comment