Penulis : Tjiptadinata Effendi
Sehebat apapun pemerintahan dari sebuah negara ,tidak akan pernah meraih keberhasilan dalam memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya,tanpa ada upaya menempatkan pemerataan pendidikan sebagai hak mendasar bagi setiap warganya.Atau dalam kalimat lain. Pendidikan adalah masa depan dari sebuah negara.
Kalimat pemerataan ini tentu dalam keartian,mempersiapkan sarana dan prasarana pendidikan yang selaras dengan minat dan bakat ,tanpa membedakan gender,latar belakang kehidupan ,etinis dan strata ekonomi.
Walaupun pernah menjadi guru di SD dan SMP selama beberapa tahun namun tentu pengalaman terdahulu, sudah tidak ada relevansinya lagi untuk diceritakan dijaman serba modern ini. Karena itu saya mencoba menulis ,sekilas tentang pendidikan di Australia.
Karena sejak dari cucu cucu kami sebelum lahir,kami sudah disini. Ikut mendaftakan mereka di Pre –School.mengantarkan ,menengok apa saja yang dilakukan di Pre-School. Hingga mereka masuk ke TK dan Sekolah Dasar dan kini sudah duduk di Sekolah Menengah atau yang dikenal disini dengan istilah High School.
Pendidikan Budi Pekerti di utamakan di Australia
Dalam hal agama, negara Australia merupakan negara yang tidak mengijinkan agama mencampuri urusan pendidiikan dan pemerintahan. Tidak ada pelajaran agama di sekolah Public School. Agama dianggap urusan pribadi.Dalam hal ini urusan orang tua masing masing,
Bagi para Pendidik disini,mereka lebih mencemaskan bila anak didik mereka mendapatkan catatan angka :”merah” pada rapornya dibidang Budi Pekerti, ketimbang dibidang lainnya. Karena untuk mengenjot angka nilai pelajaran ,tidak terlalu sulit, hanya membutuhkan dorongan bagi si anak untuk belajar lebih rajin dan dalam pengawasan orang tua, maka dalam satu atau dua semester,angka yang merah tadi bisa berubah .Tapi untuk mengubah prilaku anak anak ,butuh waktu lama,mungkin bertahun tahun atau mungkin belasan tahun.
Hasil nya dapat sama sama ditengok, bahwa dalam hal kenakalan remaja dan tindak kekerasan,Australia menempati urutan terakhir.Bahkan tanpa bermaksud mengedepankan negeri orang,Australia termasuk negeri yang teraman di dunia,karena memiliki catatan tingkat criminal terendah di dunia.
Para Pendidik disini ,sangat cemas dan akan memanggil orang tua murid,bila terdapat anak anak yang tidak jujur,misalnya mengambil pensil teman atau bahkan tidak mau mengakui kesalahannya. Bahkan murid yang sering menyerobot antrian dan tidak menghormati guru,maka orang tua akan jadi sasaran dipanggil .Bagi mereka , pendidikan moral adalah diatas pendidikan akademis. Memiliki, rasa hormat dan simpati ,serta mentaati aturan adalah diatas prestasi nilai akademik
Membiasakan Anak Anak Hidup Damai Dalam Keberagaman
Sejak dari masuk di Pre School.anak anak balita sudah diperkenalkan dengan hidup di dunia nyata. Yakni bahwa warga Australia bukan hanya terdiri dari orang kulit putih ,tetapi terdiri dari beragam suku bangsa di dunia,yang sudah menjadi warga Australia, Lebih dari 70 suku bangsa di dunia tinggal menetap dan menjadi warga negara.Walaupun bahasa resmi adalah bahasa Inggeris, namun lebih dari 5 juta orang ,masih tetap menggunakan bahasa ibu mereka dalam kehidupan sehari hari..Dan hal ini diakui sah. Bahkan dalam berbagai event perayaan,mereka boleh membawa bendera dari negeri asal mereka. Hal ini ,kami alami sendiri,ketika masih bergabung di Ilawarra Multicultural Service,
Setiap ada acara kumpul kumpul,maka setiap perserta membawa bendera negara masing masing dan kami membawa bendera Merah Putih.,walaupun dalam ukuran mini. Menjelek jelekan negeri asal disini,akan dianggap sosok yang hina dan tidak dihargai orang banyak. Bagi mereka menjadi warga negara Australia,orang tidak boleh melupakan apalagi”membuang:” negeri asalnya,
Dengan begitu banyaknya kelebihan Australia di bidang pendidikan, maka ada baiknya.
Zero Buta Huruf
Australia dapat dikatakan negeri yang hampir mencapai Zero dalam hal warga yang buta huruf, Tidak sembarangan sarjana bisa menjadi guru disini,Mereka harus terlebih dulu mendapatkan Lisence dari pemerintah. Setidaknya setiap guru memiliki ketrampilan disatu bidang tertentu.Lulusan Australia , akreditasinya diakui dunia International.Mereka unggul dalam berbagai penelitian dan trampil dalam beragam inovasi diberbagai bidang keilmuan. Karena itu tidak mengherankan, bila hampir satu juta pelajar dari seluruh dunia, datang ke Australia untuk menuntut ilmu,guna dibawa pulang kenegeri asal mereka.
Setiap Propinsi Mendapatkan Hak Otonomi di Bidang Pendidikan
Bidang pendidikan di negeri Kanguru ini ,tidak berada di bahwa kekuasaan pemerintahan pusat. Dimana setiap negara bagian memiliki hak menyelenggarakan pendidikan berbeda-beda. Hal ini berdasarkan pada konstitusi Australia, bahwa pendidikan merupakan tanggungjawab negara bagian masing masing,
Setiap negara bagian, memiliki Menteri Pendidikan dan sebuah departemen pendidikan,Masing-masing memiliki otoritas sendiri dalam melaksanakan pendidikan . Ketika berada di senior high school, setiap siswa berkewajiban untuk memilih program pendidikan kejuruan atau pendidikan umum.Tujuannya adalah mempersiapkan anak anak didik,menjadi tenaga siap pakai,begitu mereka selesai pendidikan. Untuk menampung rencana ini,maka pemerintah secara resmi mengijinkan siswa untuk bekerja paruh waktu.Dengan catatan bukan pekerjaan berat. Makanya di Mall,di restoran dan di café adalah pemandangan biasa menemukan anak anak sekolah bekerja disana. Cucu cucu kami semuanya juga bekerja part time, dengan catatan maksimum 20 jam dalam seminggu. Dengan jalan ini, maka di Australia tidak ada sarjana yang menganggur,karena sebelum mereka selesai kuliah, sesungguhnya mereka sudah bekerja.
Anak anak diajarkan Mengenal Lingkungan
Anak anak sejak TK sudah dibiasakan mengenal lingkungan, Dibawa ke kebun, ketaman, menengok train station, belajar ikut tertip dalam antrian. Sepintas tampaknya sekolah dasar disini ,lebih banyak waktu bagi murid untuk bermain ,sambil belajar. Namun disinilah letak kelebihan pendidikan mereka. Yakni membiasakan anak anak tertip,bergaul dengan siapa saja, tanpa membedakan warna kulit dan membiasakan mereka memasukki kehidupan yang nyata.Antara lain, walaupun haus, namun harus tetap antri mendapatkan minuman. Memahami bahwa sarana tempat bermain bukan milik pribadi,tapi harus berbagi dengan teman teman lainnya.
Pendidikan di lapangan ini dikenal dengan istilah Excurcion
Dimana lebih ditekankan sebagai landasan untuk belajar , lingkungan serta pengembangkan sikap toleransi. Serta mengajarkan hal yang tampak sederhana dan praktis ,ketimbang disuruh menghafal berbagai teori,yang belum tentu berguna dalam hidup nyata. Landasan yang kokoh ini, akan membentuk sikap mental yang baik,sejak dini,akan sangat mempengaruhi kesuksesan masa depan,yakni.: kemandirian,toleransi dalam hidup.memegang teguh kejujuran dan kreatif,serta berpikir kritis.
Menghargai Usaha Siswa
Walaupun dalam bentuk sangat sederhana, namun setiap sekolah selalu menghargai setiap usaha dari murid murid.Dengan memberikan mereka penghargaan. Agar guru dapat memberikan perhatian secara penuh,maka satu kelas disini hanya berisi murid, maksimal 20 orang,Walaupun untuk ukuran kelas,bisa saja dijejal 30 orang,namun tidak pernah ada disini. Penghargaan terhadap usaha murid, sangat diperhatikan,baik lisan,maupun tertulis.
Yang setiap minggu ada yang mendapatkan”Merit Award”
Kertas penghargaan ini dikumpulkan oleh murid dan yang terbanyak ,nanti di acara akbar nama mereka akan disebutkan dihadapan para orang tua dan wali murid, Jelas merupakan kebanggaan bukan hanya bagi murid,tapi juga bagi orang tua. Pada Merit Award ini dicantumkan apa saja prilaku yang patut dijadikan contoh murid murid lainnya,Misalnya jujur, mengembalikan barang yang didapat di pekarangan sekolah,membantu teman yang terjatuh, berbagi minuman kepada teman yang tidak bawa bekal.Hal yang tampak sepele,namun ternyata ampuh dalam membentuk kepribadian murid murid. Mempersiapkan mereka menjadi orang yang siap hidup berdampingan dengan siapa saja dan siap untuk membantu, menolong dalam sikap toleransi. Semoga tulisan ini ada manfaatnya,demi untuk Indonesia yang lebih baik.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43/pendidikan-adalah-gambaran-masa-depan-sebuah-negara_5746bff202b0bd95070d3d6e
No comments:
Post a Comment